AYAH , MENGAPA AKU BERBEDA ?????
Saat aku terlahir di dunia ini, ayahku pernah 
bercerita kalau ia mendengar suara tangisku yang begitu kencang. Suster 
dan dokter yang ikut membantu proses kelahiranku begitu bingung karena 
tidak bisa membuatku terdiam. Mungkin, aku tidak pernah mengerti mengapa
 aku terus menangis dan tidak bisa dihentikan oleh siapapun selain saat 
suster kemudian meminta ayahku yang sedang berada diruang tunggu untuk 
melihatku.
Saat ayah menyentuh jari pertamanya pada wajahku 
yang lahir prematur, ia menangis dan aku yang awalnya menangis kencang 
terdiam. Ia langsung mengangkat tubuhku yang disambut sukacita oleh 
suster-suster yang sejak tadi pusing karena suara tangisku. Ayah 
mengendongku dengan lembut sambil berkata,
Mulai saat ini hanya kamulah yang paling berharga dalam hidup ayah..
Ya, aku adalah anak yang paling berharga baginya. 
Kelahiranku adalah sebuah dua sisi yang cukup membuat ayah begitu 
tertekan. Ibu mengalami pendarahan hebat dan hanya ada sedikit pilihan 
baginya. Aku yang mati atau ibu yang harus merelakan nyawanya. Tapi ibu 
memilih untuk melahirkanku kebanding harus mengarborsi bayi yang ada di 
kandungannya selama 7 bulan. Ia melupakan semua saran dokter demi aku. 
Sang janin kecil yang terus membuat nyawanya terancam.
Ayah mencintaiku dan juga ibuku. Tapi ia tidak 
ingin membuat ibu bersedih, disamping genggaman tangannya, ia melihat 
ibu menghembuskan nafas terakhirnya diikuti oleh suara tangisku yang 
terdengar memilukan. Oh Tuhan, aku tidak pernah mengerti mengapa aku 
adalah beban bagi hidup ibuku. Kalau saja aku mengerti aku hidup untuk 
menyusahkan ibuku, mungkin aku tidak akan memilih untuk terus hidup.
Tapi semua itu adalah rencana Tuhan yang tidak bisa
 dihindari. Seperti takdir yang mempertemukan ibu dan ayahku. Mereka 
menikah dan menjadi keluarga kecil bahagia. Harapan kedua orang tuaku 
hanya satu, ingin hidup bersama hingga waktu memisahkan mereka. Tapi 
perpisahan terjadi begitu singkat setelah pernikahan 2 tahun itu dan 
pertemuan kelahiran aku dan ayah adalah saat-saat terindah bagi ayah. 
Ayah yang juga menjadi ibu bagi diriku.
Suster kemudian bertanya kepada ayah ketika melihatku mulai terdiam.
Anak ini ingin diberikan nama apa pak? Tanya suster itu pada ayah.
Angel.. berikan nama dia Angel.. kata ayah.
Angel, nama yang ayah berikan kepadaku untuk 
mengenang ibu yang juga bernama Angel. Mereka memiliki rahasia mengapa 
aku diberikan nama itu dan aku hanya akan tau disaat usiaku nanti besar.
 Setelah aku tenang, ayah kembali memberikan aku kepada suster yang 
langsung memberikan aku perawatan intensif.
Karena aku lahir prematur, aku harus dirawat untuk 
waktu yang cukup lama hingga aku bisa keluar dari rumah sakit. Ayah yang
 bingung, kemudian meminta ibunya untuk membantu aku. Nenekku yang 
berasal dari Kota kemudian datang dan ikut bersama-sama dengan ayah 
untuk merawatku. Ayah belajar banyak untuk menjadi seorang ibu bagiku. 
Nenek dengan tekun melatihnya. Ia mengajarinya banyak hal dengan teliti.
Ayah belajar bagaimana untuk menganti popoku, 
bagaimana untuk membuatku mandi dengan benar lalu membuat susu yang baik
 bagiku. Karena tidak ada ASI dari ibu, ayah harus menambah beberapa 
vitamin tambahan yang diberikan dokter agar aku dapat tumbuh dengan 
sehat dan sempurna. Bersama kedua malaikat itu, aku pun tumbuh dengan 
berjalannya waktu. Mereka berdua bergantian menjagaku, bila ayah harus 
bekerja, nenek dengan siaga menjagaku begitu sebaliknya bila nenek 
sedang beristirahat, ayah akan menjagaku dengan sungguh-sungguh agar 
tidak menangis dan menganggu istirahat nenek.
Aku tidak tau betapa aku adalah bayi yang 
menyebalkan karena ayah bilang saat aku kecil, aku selalu buang air 
kecil setiap popok baru terpasang.Aku juga tidak pernah mau mendengarkan
 semua nyanyian yang ayah berikan padaku ketika ia membuatku mencoba 
tidur. Sampai akhirnya ketika usiaku menginjak 3 tahun. Ayah mulai 
merasa aneh dengan sikapku yang selalu tidak peduli terhadap 
panggilannya.
Ia memberikan aku banyak mainan boneka dan aku 
sangat suka bermain dengan boneka-boneka yang ayah bawakan setiap ia 
pulang kerja. Disaat aku bermain boneka, ayah memandangku. Sedangkan 
nenek sedang membuatku aku bubur untuk makan malamku.
Angel .. teriak ayah padaku yang sedang asyik bermain boneka sapi kartun lucu.
Ia kemudian mendekatiku, lalu membelakangi tubuhku,
 ia mengunakan dua tangannya diatas kepalaku. Sambil menepuk keduanya 
dengan kencang tepat di belakang kepalaku. Ayah melakukannya 
berulang-ulang hingga ia berhenti dan menarik nafas panjang. Nenek 
melihat tingkah ayah dan bertanya.
Sedang apa kamu Martin? nama ayahku.
Ibu, aku merasa Angel tidak bisa mendengar apa 
yang aku lakukan, bahkan ia tidak bisa merespon tepukan tangan tepat di 
belakangnya. Bila ia bisa mendengar.. harusnya ia akan terkejut..tapi ia
 diam saja.
Nenek meletakan bubur di mangkok tangannya diatas meja.
Ibu juga merasa ada yang tidak beres, bagaimana kalau kita coba bawa ke dokter. Mungkin mereka bisa menemukan jawabannya..
Baiklah bu. Aku akan mandi setelah ibu kita pergi..
Sesungguhnya perasaan cemas aku tidak bisa merespon
 dan mendengar apapun yang ayah perintahkan sudah sejak lama ayah 
simpan. Tapi ia mencoba berpikir positif hingga akhirnya hari ini ia 
benar-benar harus mencoba mencari tau apa yang terjadi padaku. Setelah 
aku menikmati semangkok bubur dan merasa kenyang aku tertidur dan ketika
 terbangun, aku sudah ada di rumah sakit dengan dokter yang sedang 
memeriksa telingaku dengan sentel kecil berwarna putih yang cukup aneh 
bagiku. Dokter perempuan itu tersenyum padaku lalu aku langsung diajak 
oleh nenekku untuk jalan-jalan disekitar ruangan rumah sakit.
Ayah berbicara dengan dokter Intan yang adalah spesialis telinga.
Bagaimana Dok, dengan kondisi Angel, mengapa dia tidak bisa merespon panggilan dan perintah?
Dengan sangat menyesal saya harus mengatakan kalau anak bapak adalah seorang tunarungu..
Tunarungu.. bagaimana bisa?
Melihat catatan kelahiran dan kesehatannya, anak 
bapak yang lahir secara prematur memiliki banyak hal yang bisa terjadi, 
tunarungu adalah salah satu yang bisa terjadi pada setiap anak-anak yang
 terlahir secara prematur.
Ayah terdiam.
Bapak tidak perlu bersedih ataupun panik, saat ini
 sudah banyak pendidikan dan orang yang hidup dengan kondisi yang sama 
dengan anak bapak tapi bisa memiliki masa depan yang baik. Bila sejak 
dini kita mendidik dan mengajarinya, kelak anak itu akan tumbuh seperti 
anak-anak normal lainnya..
Tapi keadaan ini sangat membuat saya sedih, 
kasihan anak itu, ia tidak menyadari keadaanya, apa yang harus saya 
lakukan untuk memberitahunya. Bagaimana caranya ia tau apa yang harus 
saya jelaskan sedangkan dia sendiri tidak bisa mendengar dan bahkan 
mengerti apa yang saya katakan.
Begini saja, saya memiliki seorang kenalan yang 
sudah berpengalaman untuk mendidik dan bagaimana caranya menjadi orang 
tua tunarungu, mungkin ia akan membantu bapak dalam masalah ini.
Dengan wajah sedih ayah menerima tawaran dokter itu
 pada kenalannya. Ia keluar dari ruangan dokter dan aku bersama nenek 
langsung mendekatinya. Nenek bertanya kepada ayah yang tampak murung.
Bagaimana hasilnya, Tin?
Angel positif tunarungu, Bu..
Nenek ingin menangis ketika mendengarkan kalimat 
itu keluar dari mulut ayah tapi ia tidak ingin membuat ayah lebih 
bersedih. Disaat seperti ini, hanya dialah orang yang bisa menghibur dan
 menguatkan hati ayah untuk terus bersemangat membesarkanku. Ayah memang
 bukanlah seorang ibu, tapi ia memiliki ibu yang berpengalaman 
merawatnya hingga besar seorang diri tanpa ayahnya. Kakek meninggal saat
 ayah berusia 3 tahun karena kecelakaan dan apa yang terjadi pada ayah 
saat ini, seperti halnya pernah terjadi pada nenek.
***
KISAH CINTA ORANGTUAKU
Mengapa aku terlahir cacat? Mungkin hanya Tuhan 
yang maha tau untuk menjawabnya. Bagaimanapun keadaanku dan apapun 
keadaanku. Inilah jalan yang harus aku jalanin.Ayah mungkin sejak awal 
sudah menyadari apa yang akan terjadi padaku ketika dulu sebelum aku 
terlahir ia mendapatkan peringatan keras dari dokter untuk melarang 
kelahiranku. Tapi ia juga paham, ibu yang berhati mulia seperti istrinya
 tidak akan pernah tega melakukan apayang dokter sarankan walau kematian
 adalah ancaman terbesar baginya.
Ibu dan ayah, sejak dulu memang sudah harus melalui
 penderitaan cinta untuk bersatu. Ibuku tiga tahun lebih tua dari ayah, 
ia adalah seorang putri dari orang tua yang sukses dan kaya.Ayahku hanya
 seorang anak yang terlahir dari ibu tunggal yang bekerja sebagai 
pembuat kue. Mereka dipertemukan oleh sebuah takdir disaat ayah yang 
mendapatkan beasiswa belajar musik di sekolah belajar musik terkenal 
karena melihat bakat ayah yang cukup tinggi bermain piano. Sedangkan ibu
 adalah seorang senior di sekolah musik itu.
Ibu terkesan dengan ayah yang begitu mahir bermain 
piano. Ia secara tak sengaja mendengar permainan piano ayah saat hendak 
ingin masuk ke kelasnya. Bukannya masuk ke kelasnya sendiri ia malah 
terduduk di kursi kelas ayah. Saat ayah selesai bermain piano, ibu 
memberikan tepuk tangan meriah pada ayah. Ayah yang saat itu berusia 14 
tahun hanya tersipu malu melihat ibu yang cantik memuji permainannya. 
Sejak saat itu mereka pun berkenalan dengan malu-malu ayah mengenalkan 
dirinya pada ibu yang sudah menjadi gadis remaja dewasa karena 3 tahun 
lebih tua darinya.
Angel.. kata ibu sambil pergi meninggalkan ayah.
Ayah mungkin melihat ibu sebagai cinta monyet 
pertamanya tapi ketika ia mulai mencoba mencari tau tentang ibu, hatinya
 langsung ciut ketika melihat ibu setiap hari pulang pergi ke tempat 
sekolah musik dengan supir dan mobil mewah. Ia tidak punya nyari 
mendekati ibu dengan hanya bermodalkan sepeda butut peninggalan ayahnya.
 Dan ia pun tidak pernah mencoba untuk mendekati ibu karena ia sudah 
sadar sejak awal, gadis secantik ibu hanya ada dalam dongeng mimpi bila 
mau padanya.
Beberapa waktu kemudian, tanpa sengaja ayah melihat
 ibu yang menangis di tangga sekolah musik. Saat itu ia hendak naik ke 
lantai atas dan berpas-pasan dengan ibu yang menangis. Ayah mencoba 
lewat dan ibu memintanya berhenti sambil berkata.
Memangnya kamu tidak bisa apa menghibur seorang gadis yang menangis, jangan hanya Cuma lewat dan diam saja dong.. kata ibu.
Maaf, aku takut membuatmu marah, karena itu tidak ingin mengganggumu..
Kan kami bisa Tanya kenapa aku nangis? Gimana sih.. pinta ibudan ayah hanya bingung.
Tuh kan bingung, ayo Tanya kepada aku nangis?? teriak ibu dan ayah mengikuti dengan gugup.
Kenapa kamu menangis Angel..
Ketika mendengarkan pertanyaan itu ibu malah 
berteriak semakin kencang dan menangis, banyak orang yang mendengar 
tangisan ibu langsung mendekat dan berpikir bahwa ayah membuat ibu 
menangis. Ayah yang tampak bodoh disudutkan dengan kondisi itu apalagi 
supir ibu langsung membawa ibu pergi begitu saja. Sejak saat itu ayah 
merasa menjadi terdakwa dan memutuskan untuk tidak sekolah musik lagi 
karena tidak ingin menjadi orok-orokan teman-teman sekelasnya.
Nenek bingung dengan ayah yang tidak lagi sekolah musik, padahal ia sangat berharap mendapatkan beasiswa itu sejak lama.
Kamu tidak sekolah musik lagi, Tin? Tanya nenek.
Males bu, anak-anak orang kaya pada sombong, 
belajar di rumah juga sama aja. Toh itu piano tetap bisa jalan kan walau
 gak perlu belajar tambahan lagi..
Ya terserah kamu saja, yang penting kamu jangan lupa sekolah kamu yang utama, sekolah musik itu kan Cuma tambah saja..
Menghabiskan waktu di rumah, ayah ikut membantu itu
 menjaga toko rotinya.Tanpa ia sangka, Angel muncul di tokonya untuk 
membeli kue. Ia terkejut melihat ayah yang sudah lama ia cari dan ini 
adalah pertemuan yang sudah ia nantikan.
ternyata kamu kerja disini ya..?
Enggak kok, ini toko roti ibuku..
Oo.. begitu. Martin, itu kan nama kamu! Tanya ibu.
Iya Martin
Kenapa kamu gak sekolah musik lagi..
Gapapa, aku lagi pengen bantu ibuku saja, kebetulan karyawan lagi pulang kampung..!
Jadi bukan karena kejadian saat itu kan.. Tanya 
Angel sekedar untuk mengingatkan kejadian tangisnya yang menjadi heboh 
di sekolah musik.
Bu.. Bukan.. ucap ayah gugup.
Baiklah kalau begitu, aku beli sepuluh roti isi coklat. Tolong dibungkus..
Ayah dengan cepat mengemas roti pesanan ibu dan 
beberapa saat kemudian sekantung roti penuh pada ibu. Sambil memberikan 
uang ibu berkata.
Aku minta maaf ya atas kejadian kemarin, aku 
sedang ada masalah pribadi saja. Kapan-kapan kalau kamu ada waktu, aku 
akan jelaskan..  ucap ibu.
Gapapa, dengan senang hati aku akan mendengarkan ceritamu.. kata ayah tersipu malu.
ibu pun pergi dari toko dan ayah hanya terdiam 
bingung. Hatinya senang ketika gadis cantik itu meminta waktunya untuk 
mendengar ceritanya. Tiba-tiba ibu kembali lagi dan sambil berkata.
Hai, besok di sekolah musik aku akan tampil. Kamu datang ya.. jam 2 siang.. kata ibu kemudian pergi begitu saja.
Ayah benar-benar seperti mabuk kepayang dengan 
permintaan ibu. Hatinya begitu senang hingga membuat nenek harus 
mengetuk kepalannya dengan sendok adonan hingga tersadar dari lamunan.
Ibu aku mau lanjutin sekolah musik lagi.. teriak ayah.
Lah, tadi katanya bosen gimana sih!! Sudah jangan aneh-aneh, mandi sana.. biar ibu yang jaga sekarang..
Iya tadi bosen, sekarang sudah enggak, besok aku 
sekolah lagi. Kata ayah sambil pergi ke dalam ruangan kamarnya sambil 
menutup kepalanya dengan bantal.
****
Keesokan harinya, ayah benar-benar menepati 
janjinya untuk melihat penampilan ibu di sekolah musik. Saat itu banyak 
murid yang tampil sebagai uji kelayakan naik kelas atau level. Ayah 
tidak terlambat saat ia datang dan ibu sedang berada diatas panggung. 
Banyak penonton yang begitu terhanyut oleh alunan musik piano klasik 
yang ibu mainkan. sesekali ibu menolehkan wajahnya ke arah penonton dan 
berharap ayah ada disana dan akhirnya setelah beberapa kali menoleh ia 
menemukan ayah yang sedang berdiri karena tidak kebagian kursi.
Setelah musik selesai tepuk tangan ayah terdengar 
paling nyaring diantara yang lain. Ibu tertawa kecil melihat ayah yang 
memuji penampilannya. Sejak saat itu keduanya pun menjadi dekat, ibu dan
 ayah selalu menghabiskan waktu mereka di sekolah musik bersama.Itulah 
cinta monyet pertama ayah dan ibu, walau mereka tidak pernah menyatakan 
cinta dan mengatakan mereka berpacaran. Keduanya selalu dekat dan saling
 menghabiskan waktu bermain musik piano sebagai bentuk jalinan cinta 
mereka.
Cinta ibu dan ayah tidak selamanya berjalan baik. 
Empat bulan setelah masa-masa indah itu. Ibu harus melanjutkan 
pendidikannya ke Amerika Serikat yang disambut ayah dengan penuh 
kesedihan. Memang jarak cinta dan usia sangat berpangaruh dengan 
hubungan mereka, ibu yang lulus dari bangku sekolah menengah akhir harus
 melanjutkan kuliah sedangkan ayah baru saja masuk ke sekolah menengah 
akhir. Sehingga banyak hal yang akhirnya membuat mereka sulit bersama.
Ayah begitu berat melepaskan ibu dan disaat 
terakhir pertemuan mereka, mereka menghabiskan waktu dengan bermain 
piano bersama. Diantara suara alunan piano mereka pun bicara dengan hati
 yang terluka.
Kalau aku pergi dari sini, apa kamu akan tetap sekolah piano disini? Tanya ibu.
Tidak, aku akan kembali bantu ibu dan fokus pada sekolah umumku..
Kenapa, kamu kan suka piano dan sekolah disini kan tidak pungut biaya untuk kamu..?
Tidak ada kamu disini itu hanya membuatku sulit untuk melupakan kenangan kita.. kata ayah dengan wajah sedih.
Aku mungkin tidak akan kembali..  kata ibu.
Kenapa kamu tidak kembali, padahal aku berjanji untuk menunggu kamu sampai kembali..
Semua tergantung ayahku. Ia yang memutuskan, 
kalaupun harus kembali itu harus setelah aku selesai kuliah, memangnya 
kamu sanggup apa? Menunggu sekian tahun..
Aku pasti sanggup..
Ibu hanya tersenyum, ia sedikit lebih dewasa untuk 
menahan tangis disamping ayah. Dan itulah saat-saat terakhir mereka 
bersama. Bersama dalam sebuah ruangan piano dan bermain piano bersama. 
Ibu pun pergi melanjutkan pendidikan kuliahnya di Amerika, ayah 
memutuskan keluar dari sekolah musik dan fokus pada sekolah pendidikan 
umumnya. Di hatinya Cuma ada satu hal, ia akan terus menunggu dan 
menunggu ibu hingga kembali walau tidak akan pernah tau kapan itu 
terjadi.
5 tahun kemudian..
Ibu kembali dan usianya sudah 23 tahun. Ia mungkin 
sudah melupakan ayah untuk waktu yang lama dan ayah telah menjadi 
seorang pemuda tampan berusia 20 tahun. Ia baru saja lulus kuliah dan 
bekerja pada perusahaan dimana ayah ibu adalah pemiliknya. Mereka 
bertemu saat itu tidak sengaja mampir ke kantor ayahnya. Saat itu di 
sebuah sebuah lift, ibu dan ayah saling berpandangan. Ayah tidak akan 
pernah lupa wajah ibu yang cantik dan begitu pula ibu. Keduanya salah 
tingkah tapi bahagia dengan pertemuan itu dan keduanya sepakat untuk 
melanjutkan pertemuan itu dengan makan malam.
Ayah tidak pernah tau kalau perusahaan keuangan 
yang ia tempati adalah milik ibu. Ia pun tak menyadari kalau ibu akan 
bekerja ditempat yang sama. Keduanya semakin dekat dan ayah menepati 
janjinya kepada ibu. Ia tidak pernah memiliki seorang kekasih pun 
setelah berpisah dengan ibu, berlainan dengan ibu yang sudah memiliki 
beberapa kekasih dan itu ditunjukkan kepada ayah lewat foto-foto saat ia
 bersaman mantan kekasihnya di Amerika.
Ayah tidak peduli dengan semua itu, baginya saat 
ini ia sudah bisa bertemu dengan ibu dan kembali dengan hati yang penuh 
mencintainya. Ibu pun luluh dan kembali melihat ayah sebagai sosok pria 
sejati yang layak mendampingi hidupnya. Sayang seribu sayang, kisah 
cinta ibu dan ayah akhirnya sampai ke telinga ayah ibu. Ayah ibu marah 
karena tidak sudi melihat ibu berpacaran dengan karyawan rendahannya, ia
 malu dan gensi dengan hubungan tersebut.
Tanpa sebab, ayah ibu memecat ayah dan itu membuat 
ibu sangat marah. Ibu pun menyadari bahwa hubungannya telah diketahui 
ayah. Ia protes kepada ayah.
Kenapa ayah tidak bisa memisahkan masalah pribadi 
dan perkerjaan, jangan sewenang-wenang memecat Martin, ia tidak memiliki
 kesalahan dan bekreja dengan baik untuk perusahan kita.
Ia memang bekerja dengan baik tapi menghancurkan impian ayah dengan baik juga terhadap kamu.
Angel sudah besar ayah, Angel tau apa yang pantas Angel lakukan.. 
Pantas, menurutmu pantas berpacaran dengan seorang
 karyawan rendahan dan seluruh karyawan disini mempergunjing ayahmu.. 
dimana letak urat malumu.. memangnya kamu sudah tidak laku sehingga 
harus pacaran dengan orang rendahan seperti itu.
Martin pria yang baik dan tidak serendah yang ayah
 pikirkan.. kalau Martin ayah pecat, mulai hari ini, Angel pun angkat 
kaki dari perusahaan ini.
Sejak saat itu hubungan ibu dan ayahnya menjadi 
berantakan. Ibu sadar, ayah pasti tau mengapa ia dipecat dari 
perusahaan. Dengan berbesar hati ia menerima semua keputusan perusahaan 
dan tidak masalah baginya karena ia bisa bekerja pada perusahaan lain. 
Hubungan cinta itu terus berjalan tanpa sepengetahuan siapapun hingga 2 
tahun kemudian, ibu dan ayah memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini 
ke arah yang serius ketika ibu berusia 25 tahun.
Ayah melamar ibu di depan keluarganya dan langsung 
mendapatkan hujatan. Melihat tindakan nekad itu, kedua orang tua ibu 
memutuskan untuk membawa ibu ke Amerika dan membuat cinta ibu dan ayah 
terpisah. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi ibu disaat-saat 
terakhir berhasil melarikan diri, ia kabur ke rumah ayah dibawah hujan 
yang besar. Disamping nenek, ibu memohon untuk tinggal bersama ayah.
Nenek yang tidak tega dan lebih berpikir luas 
akhirnya mengizinkan keduanya tinggal bersama. Cepat atau lambat, orang 
tua ibu akan mencarinya, keduanya pun memutuskan untuk kabur ke kampung 
halaman ayah di Semarang. Disana mereka hidup bersama dan akhirnya 
merayakan pernikahan secara resmi dibawa sedikit saksi-saksi yang dapat 
membuat sah pernikahan mereka. Ibu kembali dengan surat nikahnya 
dihadapan orang tuanya bersama ayah.
Dengan wajah penuh emosi, sejak saat itu. Ayah dari ibu berkata.
Mulai saat ini, kamu bukanlah anak ibu, pergi dari rumah ini..
Dengan tangis ibu pergi meninggalkan rumah dan 
kemewahan miliknya. Sebelum ia pergi, adik kandung satu-satunya 
memberikan sedikit uang yang ibu dan ayah tolak. Adik ibu memaksa dan 
berharap uang ini bisa digunakan untuk masa depan keluarga kecil ini 
karena setelah ini, mungkin mereka tidak akan pernah bertemu lagi karena
 keluarga besar ibu memutuskan untuk selamanya menetap di Amerika dan 
meninggalkan semuanya.
Simpanan uang yang diberikan adik ibu akhirnya 
dijadikan modal ibu dan ayah membangun sebuah keluarga di Semarang 
kampung ayah. Ibu membuat kursus musik secara pribadi dan ayah berkerja 
di kantor keuangan.1 tahun kemudian ibu mulai mengandungku, keluarga 
kecil itu begitu bahagia melengkapi kehidupan barunya, ibu memutuskan 
untuk berhenti mengajar les piano dan fokus pada bayi kecil yang kelak 
menjadi aku di masa depan.
Sebulan aku dalam kandungan, ibu mulai tampak 
telihat aneh. Ia sering merasa sakit dan tubuhnya melemah. Ayah mulai 
cemas karena ibu tidak seperti ibu hamil lainnya, apalagi nenek juga 
melihat keanehan karena semakin besar usia kandungan ibu, ia semakin 
terlihat tidak sehat. Ayah membawa ibu ke dokter dan inilah hal yang 
paling memilukan terjadi dalam kehidupan mereka. Tanpa mereka sadari, 
ada hal lain dalam hidup mereka yang tidak bisa disatukan.
Ayah memiliki darah yang bertolak belakang dengan 
ibu, ayah memiliki rhesus darah positif sedangkan ibu memiliki darah 
rhesus negatif. Dalam dunia kedokteran kedua darah tersebut tidak 
diperbolehkan untuk bersama. Pernikahan yang terjadi tanpa pernah 
melihat apa yang membedakan mereka akhirnya menjadi masalah bagi ibu. 
Ibu mengandung aku yang memiliki rhesus darah positif milik ayah dan itu
 membuat tubuh ibu menolak kandungan ibu.
Dan akibat perbedaaan itu, usia kandungan yang 
semakin besar akan membuat tubuh ibu semakin menderita. Dokter 
menyarankan ibu untuk mengugurkan kandungan, tapi ibu menolak keras 
rencana itu, bagi ibu, aku adalah segalanya dalam hidup. Ayah tidak bisa
 melakukan apapun dan tidak juga menyarankan ibu untuk mengugurkan aku 
karena ia tau, ibu begitu mencintai aku dan tidak akan pernah mau 
melakukan tindakan kejam itu. Tindakan ibu yang tegas akhirnya hanya 
bisa membuat dokter mengikuti kehendaknya tapi ia mengingatkan ibu bahwa
 ibu akan kapan saja mengalami kondisi maut bila aku dipertahankan
Dengan bertahan diatas kesakitan dan maut yang 
kapan saja menjemput ibu percaya bahwa Tuhan menciptakan aku dalam 
hidupnya dengan penuh tujuan. Akhirnya setelah masa-masa penuh derita 
itu, saat usia kandungan bayi mencapai 7 Bulan, ibu tiba-tiba pingsan 
tak sadarkan diri. Ayah membawanya ke Dokter untuk dirawat di unit gawat
 darurat. Saat itu dokter memutuskan untuk mempercepat proses 
kelahiranku karena kondisi ibu yang sangat kritis bila aku terus 
bertahan.
Dengan tanpa pernah melihatku saat matanya terbuka,
 ibu meninggal tanpa pernah sadarkan diri disaat aku benar-benar 
berhasil di selamatkan oleh dokter.Ayah hanya bisa termenung sedih 
melihat kepergian ibu yang begitu mendadak. Tapi ia selalu teringat 
janjinya pada ibu disaat ibu memutuskan untuk bertahan dengan aku 
didalam tubuhnya.
Anak ini walau orang lain mengatakan tidak pantas 
untuk dilahirkan, bagiku ia adalah malaikat yang hidup dihatiku, Martin.
 Kelak ketika ia lahir, berikanlah nama Angel padanya. Karena dokter 
bilang anak ini berjenis kelamin perempuan..
Kenapa kamu berkata begitu?
Karena aku takut kamu lupa untuk memberikan nama ini. Jadi aku ingatkan..
Tak disangkat ayah, itulah pesan terakhir ibu untuk
 ayah sebelum ia meninggal. Ayah hanya bisa menangis dan berusaha tegar 
untuk kedua kalinya ia harus ibu tinggalkan. Dan kini aku mengerti 
mengapa aku menangis begitu kencang saat aku terlahir ke dunia ini. 
Karena aku menangis untuk memanggil ibu yang telah pergi untuk 
mengorbankan jiwanya padaku. Aku menangis karena aku ikut bersedih tidak
 pernah melihatnya seperti ia tidak pernah bisa melihatku ketika 
terlahir.
BERSAMBUNG
 Pemeran 
:
Surya Saputra
Dinda Hauw
Rima Melati
Indra Sinaga
Fendy Chow
Rafi Cinoun
Kiki Azhari
Rheina Mariyana
| Sutradara : | Findo Purwono Hw | 
|---|---|
| Produser : | Gope T. Samtani | 
| Penulis  : | Djaumil Aurora Titien Wattimena | 
Surya Saputra
Dinda Hauw
Rima Melati
Indra Sinaga
Fendy Chow
Rafi Cinoun
Kiki Azhari
Rheina Mariyana
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar